Dewi Uma atau disebut juga Umayi, adalah anak saudagar omaran. Dewi ini sakti, ia pernah bertapa karena ingin berkuasa di dunia ini. Sewaktu bertapa, ia mendapat tulah dan berubah menjadi ikan turbah. Karena kesaktiannya ia dipuja-puja oleh banyak orang. Tetapi setelah datang Betara Guru, ia dikalahkan dan hilanglah segala kesaktiannya. Sesudah menyerah dijadikanlah ia permaisuri Betara Guru. Karena ia dianggap sebagai orang yang sakti, sehingga layaklah kalau dijadikan permaisuri Betara Guru.
Dewi Uma berkuasa di Suralaya dan memerintah segala dewi dalam mengimbangi Betara Guru yang memerintah segala dewa. Tetapi suatu ketika terjadilah sengketa antara suami istri itu. Dewi Uma disumpahi oleh Betara Guru, sehingga berubah menjadi raksasa.
Apa yang terjadi atas diri Dewi Uma dan Betara Guru menjadi bukti, bahwa tidak ada perbedaan antara pria dan wanita dalam hal kesaktian, asal saja kesaktian itu berpangkal pada kebenaran. Demikian pula tidak ada perbedaan antara dewa dan dewi dalam hal kekuasaan. Meski Dewi Uma terkena kesaktian Betara Guru, hingga dia berubah menjadi reksesi.
Dewi Uma bermuka tenang dan menunduk, berjamang, bersanggul dengan di hias bunga, sebagian rambutnya terurai, sanggulnya berbentuk polos, bergelang, berkalung bentuk penanggalan bulan sabit, bersepatu, dimana menandakan bahwa dia seorang dewi.
Dewi Uma berkuasa di Suralaya dan memerintah segala dewi dalam mengimbangi Betara Guru yang memerintah segala dewa. Tetapi suatu ketika terjadilah sengketa antara suami istri itu. Dewi Uma disumpahi oleh Betara Guru, sehingga berubah menjadi raksasa.
Apa yang terjadi atas diri Dewi Uma dan Betara Guru menjadi bukti, bahwa tidak ada perbedaan antara pria dan wanita dalam hal kesaktian, asal saja kesaktian itu berpangkal pada kebenaran. Demikian pula tidak ada perbedaan antara dewa dan dewi dalam hal kekuasaan. Meski Dewi Uma terkena kesaktian Betara Guru, hingga dia berubah menjadi reksesi.
Dewi Uma bermuka tenang dan menunduk, berjamang, bersanggul dengan di hias bunga, sebagian rambutnya terurai, sanggulnya berbentuk polos, bergelang, berkalung bentuk penanggalan bulan sabit, bersepatu, dimana menandakan bahwa dia seorang dewi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar