Manikmaya adalah seorang dewa, dia adalah putra Hyang Tunggal yang dilahirkan berupa cahaya putih gemerlapan bersama Ismaya. Hyang tunggal bersabda bahwa Manikmaya kelak akan menguasai alam ini karena kesaktian dan ketampanannya. Karena dia menerima sabda itu dia pun merasa bangga dan merasa dirinya tidak ada cacad sedikitpun. Perasaan ini pun di ketahui oleh Hyang Tunggal dan merubah sabdanya itu bahwa Manikmaya akan mendapatkan cacad berupa belang di leher, lemah di kaki, caling di mulut dan bertangan empat. Manikmaya pun merasa bersalah dan menyesal telah takabur dalam dirinya, karena semua itu menjadi kenyataan.
Pada waktu Nabi Isa lahir, Manikmaya datang karena ingin menyaksikan sesuatu yang beda yaitu seorang bayi berumur sebulan belum bisa berjalan. Keadaan yang berbeda sekali dengan para dewa. Dan dia menganggap yang di saksikannya itu sesuatu yang tidak sempurna. Pada saat itu pula kaki kirinya menjadi lemah.
Suatu ketika Manikmaya merasa dahaga dan dilihatnya sebuah telaga yang jernih airnya, dan dia pun meminum air dari telaga tersebut. Tetapi begitu air telaga itu di teguknya, terasa olehnya bahwa air itu berbisa dan dimuntahkannya kembali. Manikmaya terkena sumpah permaisurinya Dewi Uma yang menginginkan supaya Manikmaya bercaling seperti raksasa. Seketika itu pula bercalinglah Manikmaya seperti raksasa. Sumpah Dewi Uma pada waktu itu disebabkan karena Manikmaya tidak dapat menahan nafsunya.
Ketika Manikmaya melihat orang bersembahyang dengan menyelimutkan bajunya, dia tertawa karena mengira bahwa orang itu bertangan empat. Seketika itu pula tubuh Manikmaya bertangan empat.
Pada waktu Nabi Isa lahir, Manikmaya datang karena ingin menyaksikan sesuatu yang beda yaitu seorang bayi berumur sebulan belum bisa berjalan. Keadaan yang berbeda sekali dengan para dewa. Dan dia menganggap yang di saksikannya itu sesuatu yang tidak sempurna. Pada saat itu pula kaki kirinya menjadi lemah.
Suatu ketika Manikmaya merasa dahaga dan dilihatnya sebuah telaga yang jernih airnya, dan dia pun meminum air dari telaga tersebut. Tetapi begitu air telaga itu di teguknya, terasa olehnya bahwa air itu berbisa dan dimuntahkannya kembali. Manikmaya terkena sumpah permaisurinya Dewi Uma yang menginginkan supaya Manikmaya bercaling seperti raksasa. Seketika itu pula bercalinglah Manikmaya seperti raksasa. Sumpah Dewi Uma pada waktu itu disebabkan karena Manikmaya tidak dapat menahan nafsunya.
Ketika Manikmaya melihat orang bersembahyang dengan menyelimutkan bajunya, dia tertawa karena mengira bahwa orang itu bertangan empat. Seketika itu pula tubuh Manikmaya bertangan empat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar